top of page

Berakar Kepada Ibu Pertiwiku, Diameter 100 cm, Remasol on Primisima Batik, 2021

Selama saya belajar di Babaran Segaragunung jauh dari kehidupan kota, saya telah berhubungan dengan alam dengan hidup dekat dengan tumbuhan, hewan, dan penduduk setempat lainnya sambil belajar tentang proses meditasi Batik. Saya menyadari bahwa harmoni tidak dapat dipisahkan dari alam di bumi dan kekuatan ilahi dari atas. Bernapas dan makan merupakan kebutuhan mendasar untuk menjaga kesehatan bagi manusia. 

 

Dalam memaknai kehidupan yang lebih sadar dan bertumpu kepada alam, saya sadar feminitas perempuan adalah titik pusat kehidupan - yang mula melahirkan sampai menanggung penderitaan.

Saya melihat wanita sebagai pusat alam semesta dengan juga menyadari bahwa mereka bukan hanya pembawa keturunan tetapi juga produsen pengetahuan yang merupakan pembangun masyarakat. Dalam menelusuri kembali sejarah Batik di Jawa, Suluk Ambhatik, bukti warisan dari generasi ke generasi perempuan, saya merayakan harmoni kesatuan kaum perempuan yang juga diimbangi dengan kekuatan mereka untuk menghidupkan dunia. Saya melihat dualitas antara perempuan dan perjuangan universal ibu pertiwi dalam melindungi, memulihkan dan melestarikan bumi.

bottom of page