top of page
Cart
(0)
Search

Bapak Mustamin - Mimpi Dikalahkan Situasi, Bertani Tanpa Kenal Berhenti

Pak Mus suka memanen antara jagung, kacang, atau padi. Satu kali panen biasanya menghasilkan 14 karung, katanya cukup menjadi persediaan pangan untuk keluarganya (termasuk anak-anak dan cucu-cucu) selama satu tahun.


Mencari segala cara untuk menafkahi keluarganya, ia juga bekerja menjaga keamanan hotel sebagai seorang satpam. Kebutuhan keluarga menjadi pemicu Pak Mus untuk menanam di bawah terik matahari setiap hari.

Pak Mus mengambil perguruan tinggi sarjana hukum karena dulunya bermimpi untuk menjadi seorang hakim. Namun karena nasib tumbuh besar di tahun 90-an nepotisme, ia kesusahan untuk masuk di bidang hukum. Jalur hidupnya untuk menikah juga mengharuskan memilih untuk mencari penghasilan uang yang dapat menghidupi keluarga.


Makanan sangatlah esensial. Daripada mengejar mimpinya dengan cara merantau kesana kesini, pilihan bekerja dan menetap di lingkungannya diambil. Melangkah terlebih dahulu untuk hal yang realistis.


Dalam hidup, akan ada sejuta lika liku namun suport dari keluarga dan teman yang baik itu kunci untuk tetap kuat. "Terkadang...", katanya, "kita tidak tahu berapa jauh kita terjerumus ke dalam kegelapan. Jalan yang salah.”.


Segala hal ia betul-betul coba untuk bertanggung jawab atas kedua kewajibannya yaitu keluarga dan pekerjaannya. Tentu tantangan ini berhasil karena mengambil jalan yang menguntungkan kedua pihak. Ia tidak lagi menunggu-nunggu untuk melewati PNS.



Pada akhirnya mimpi hangus lenyap dimakan waktu. Obrolan kami sampai pada jalan keluar angan-angan tentang mimpi.


Mempunyai prinsip yang mendorong kita ke akhir tujuan tanpa menginginkan yang terus melebihi dan melebihi dapat memberikan kita kesederhanaan menjadi seorang manusia yang membaik dan bertumbuh. Ini adalah filsafat kehidupan agama Buddha dan orang Jawa.

Bermimpi besar hanyalah bermanfaat jika dibagikan ke orang lain. Berbagi ilmu, makanan, minuman kepada orang di sekitar kita seperti Pak Mus yang setia kepada komunitas petaninya. Ketika gagal panen, teman petaninya berbagi tips resep panen yang berhasil. Mencoba lagi bersama-sama, mengenal tanaman seperti teman. Mengerti apa yang mereka butuhkan dalam musim-musim tertentu.

Menjadi teman yang selalu ada ketika duka mengajarkan kita untuk mengerali kesusahan bersama sebelum sukses bersama. Setelah selesai berhasil panen, Pak Mus beristirahat dan refleksi diri atas pencapaiannya. Hal ini penting untuk menguatkan mental sebelum lanjut bekerja untuk goal selanjutnya. Daya tahan menjadi lebih panjang ketika ia bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas keberhasilannya. Setelah itu ia baru memusatkan langkah selanjutnya dengan pikiran yang baru.

"Hilangkan rasa nafsu sebanyak mungkin", dinasehati Pak Mus. Manusia sella ingin lebih, terapi harus ada titik dimana bahagia suda mendapatkan hal yang kita perjuangkan dengan bantuan Tuhan. Toh, hidup pun selalu berubah, termasuk impian dan prioritas dalamnya.


Cherelle

02/04/2021

 
 
 

Recent Posts

See All

Comentários


bottom of page